Setelah puas mencurahkan segala perasaan dan pengharapan kepada Zat Yang Maha Pengasih dan Penyayang, ku buka lembaran Al-Qur’an yang entah sudah berapa hari tidak kusentuh, setelah membaca beberapa lembar ayat-ayat suci ada ketenangan dan kebahagian yang ku rasakan dalam kesunyian malam itu, dalam kedamaian hati itu teringat aku akan Firman Allah dalam surat Ar-Ra’d ayat 28 yang artinya “Orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.”
Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya, memang benar hanya zikir yang akan selalu memberikan ketenangan dan kebahagian dalam hidup kita, melalui tulisan ini kita akan coba melihat kunci kebahagian dalam kalimat Tasbih, Tahmid dan Tahlil yang menjadi dzikir kita setelah sholat. Kerelaan memaafkan adalah salah satu kunci kebahagiaan, melalui kalimat Tasbih, Subhanallah yang berarti Allah Maha Suci maka selain dari Allah yaitu manusia yang notabenya makhluk tidaklah terlepas dari kesalaahan dan kealfaan. Kesempurnaan manusia itu terletak pada ketidaksempurnaannya, dengan memahami konsep ini maka hati kita akan selalu terbuka untuk memaafkan orang lain. Hasil penelitian dokter Gerarld Jamponsky disimpulkan bahwa sebagian besar permasalahan yang kita hadapi dalam hidup ini bersumber dari ketidak mampuan kita dalam memberikan maaf kepada orang lain, hal ini pulalah yang memotivasinya mendirika pusat penyembuhan terkemuka di Amerika yang menggunakan metode tunggal yaitu; Rela Memaafkan.
Kalimat Tahmid Alhamdulillah adalah bukti kerelaan dan keikhlasan menerima apa yang kita dapatkan. Orang bahagia adalah orang yang senantiasa memuji Allah dengan mengucapkan Alhamdulillah dalam situasi apa pun, ada sebuah kisah menarik yang sangat Inspiratif tentang orang-orang yang selalu bersyukur, pada suatu hari seorang petani miskin ini kehilangan kuda yang menjadi kekayaan satu-satunya, sehingga orang-orang dikampung itu menjadi prihatin melihat kondisi sang petani itu, namun diluar dugaan masyarakat tersebut dari mulut petani tersebut yang keluar adalah kalimat Alhamdulillah setalah beliau kehilangan kuda satu-satunya. Seminggu kemudian ternyata kudanya yang hilang kemarin kembali dengan membawa segerombolan kuda liar sehingga petani tadi mendadak menjadi orang kaya dan orang-orang dikampungnya itu berduyun-duyun mengucapkan selamat kepadanya, ia hanya berkata Alhamdulillah.
Tidak berapa lama setelah kejadian yang menghebohkan kampong itu petani tadi kembali mendapat musibah, anaknya yang berusaha untuk menjinakkan seekor kuda liar tadi terjatuh yang mengakibatkan patah kaki, orang yang melihat kenyataan itu menaruh rasa prihati kepada petani tersebut tetapi lagi-lagi kalimat yang keluar dari petani tersebut adalah Alhamdulillah, beberapa hari kemudian tentara masuk ke kampong tersebut untuk mencari para pemuda guna ikut wajib militer, semua pemuda dikampung tersebut dibawa oleh tentara kecuali anak petani tadi karena sedang menderita patah kaki, melihat kejadian ini si petani hanya berucap singkat Alhamdulillah. Cerita ini sangat inspiratif dan mengandung pesan bahwa, apa yang kelihatannya baik belum tentu baik dan apa yang kelihatannya buruk belum tentu juga buruk dan orang-orang yang bersyukur tidak terpenngaruh oleh hal tersebut karena mereka selalu ikhlas menerima apa saja yang dia hadapi dan yakin bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik untuk hamba-Nya
Kalimat dzikir yang ketiga yaitu Takbir, Allahu Akbar, mengandung pesan apa pun selain daripada Allah adalah kecil jadi persoalan apa pun yang kita hadapi di dunia ini sebenarnya adalah kecil tetapi ketika menghadapinya kita sering mendramatisinya seolah-olah itu adalah masalah besar yang akan meruntuhkan lagit dan menghancurkan kehidupan kita padahal dalam Al-Qur’an telah dinyatakan bahwa Allah tidak menguji hamba-Nya diluar kemampuan hamba-Nya itu dan dalam kenyataan hidup pun masalah-masalah yang memusingkan kepala dan kita anggap sebagai persoalan besar tetapi seiring dengan berjalannya waktu kita telah lupa dengan persoalan yang dulu kita hadapi itu, hal ini membuktikan bahwa sebenarnya persoalan itu memang kecil tetapi kita terkadang sering membesar-besarkannya.
Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram, oleh karena itu untuk mendapkan kebahagiaan mari kita basahi lisan kita dengan dzikir dan kemudian berusaha untuk menangkap pesan-pesan yang terdapat dalam kalimat dzikir tersebut untuk di amalkan dalam kehidupan supaya kita bisa menjalani hari-hari kita dengan penuh kebahagian dan keberkahan dari Allah…
NB;
Note ini ada karena ada pesan yang masuk ke hp saya pada hari Jumat 21 Januari 2011 jam 00.51, melalui note ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada si pengirim pesan ke hp saya itu (sengaja tidak saya sebutkan namanya melalui note ini) karena smsnya telah membangunkan saya dan menginspirasi saya melakukan berbagai aktifitas yang bermanfaat pada malam itu, semoga Allah memberikan kebaikan dan keberkahan kepada si pengirim sms itu. Dan Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kepada Allah yang senantiasa memberi hidayah untuk menerangi kehidupanku…
0 komentar:
Posting Komentar