Selasa, 22 Februari 2011

TRUE LOVE

Selasa, 22 Februari 2011 |
Puji syukur kepada Allah, selawat dan salam kepada Rasulullah
Hello friend of note, how are you today, are you ok? I hope so

Setelah bangun shubuh pada pagi hari Selasa 15 Februari 2011, saya kembali meluruskan tulang punggung, mengukur panjangnya kasur di ruangan kamar peristirahatan untuk kembali berkelana dialam mimpi guna memulihkan kondisi fisik dari kelelahan yang belum sempurna hilang setelah kegiatan lauching CT Laser Mammography yang cukup menguras energy. Jarum jam telah menunjukkan angka 9 tapi saya masih merasa nyaman diatas tempat peristirahatan karena hari ini adalah libur jadi saya ingin memanjakan tubuh dengan istirahat yang lebih dari hari-hari biasanya.

Dalam kenyamanan peristirahatan itu ada sebuah pesan dari seorang ust yang masuk ke hp saya tentang renungan Maulid Nabi 1432 H “Banyak yang menyatakan cinta kepadamu, namun sedikit yang mengerti tentang kamu, banyak yang menyatakan mengikutimu namun berseberangan jalan denganmu. Banyak yang berharap akan syafaat, namun sedikit yang berpegang teguh dengan tali agamamu”. Setelah membaca pesan ini, sepertinya ada sebuah kekuatan yang memaksaku untuk bangkit dan mengatakan, cukup waktu untuk memanjakan diri dan sudah tiba saatnya untuk melakukan perenungan dan introfeksi diri dalam peringatan Maulid Nabi yang jatuh pada hari ini.

Sehari sebelumnya, sebagian dari kita larut dalam euphoria perayaan valentine day yang penuh dengan kontroversi karena itu bukanlah budaya kita orang Islam, melalui note ini saya tidak mengajak anda untuk berdebat tentang salah atau benarnya perayaan valentine day itu tetapi saya ingin mengajak untuk merenungkan sikap kita.
Kita telah banyak menghabiskan waktu dalam mempersiapkan diri, untuk penyambutan dan perayaan sebuah cinta yang keseriusannya masih perlu dipertanyakan sebelum cinta itu menyatu dalam ikatan suci dan ketulusannya masih perlu dibuktikan dengan kesedian dan kesungguhan upaya melakukan pengorbanan guna menjadikan orang yang dicintai menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya dan bukan merusak dirinya, itu semua adalah gambaran dari sebuah cinta yang diperingati dan diapresiasi dalam perayaan Valentine day tetapi kita sering lupa atau mungkin tanpa kita sadari sebenarnya, dengan sengaja kita telah mengabaikan True Love dari kekasih Allah Muhammad Rasulullah saw, semestinya waktu kita itu lebih banyak kita gunakan untuk membalas true love daripada membalas cinta yang masih semu kepada lawan jenis yang terkadang karena kekurang hati-hatian kita sering berujung pada kekecewaan, penderitaan dan bahkan tak jarang juga berakhir petaka. Saya tidak mengatakan bahwa cinta kepada lawan jenis itu adalah cinta yang terlarang, cinta kepada lawan jenis adalah fitrah manusia, boleh dijalani dalam batas-batas yang telah ditetapkan tetapi yang ingin saya ingatkan adalah Jangan Sampai Kita Lupa Membalas Cinta yang akan Membahagiakan kita di dunia dan membawa kita ke Surga yaitu Cinta Sejati atau True love dari Muhammad Rasulullah.

Bukti dari true love Nabi Muhammad kepada kita tergambar dalam salah satu dari tujuh keajaiban yang terjadi pada saat kelahiran Rasulullah yang dijelaskan dalam kitab Al-Sab’iyyat fi Al-Mawa’idz Al-Barriyat karya Syaikh Abi Nasru Muhammad bin Abdurrahman Al-Hamdani, disaat Rasulullah saw, keluar dari rahim ibunya, beliau lansung sujud kepada Allah seraya berkata “Ummati... ummati... ummati..”. Pada detik-detik sebelum kematiannya, Rasulullah saw. Berkata kepada Jibril, “wahai Jibril, bukankah engkau telah mengerti bahwa kematianku telah dekat?” Jibril menjawab “Ya Rasulullah, aku mengerti .” kemudian Rasulullah berkata kepada Jibril, “Gembirakanlah aku dengan sesuatu yang akan aku miliki di dekat Allah.”
Jibril berkata, “sesungguhnya pintu-pintu langit telah dibukakan untuk mu kekasih Allah, dan Malaikat berbaris menyambut ruhmu.” Rasulullah menjawab “ semua itu adalah untuk Tuhanku, segala puji bagi Allah dan aku bersyukur kepada-Nya. Wahai Jibril, gembirakanlah aku dengan sesuatu yang akan ku miliki di dekat Allah.” Jibril lalu berkata, sesungguhnya pintu-pintu surge telah dibuka, bidadari-bidadari terlah bersolek dan berhias diri, sungai-sungainya telah mengalir dan para malaikat telah menanti kedatangan ruhmu.” Rasulullah berkata, “itu semua untuk diriku dari Tuhanku, segala puji bagi Allah dan aku bersyukur kepada-Nya.” Rasulullah berkata lagi kepada Jibril, wahai Jibril gembirakanlah aku dengan apa yang akan aku miliki di dekat Allah?

Jibril berkata, aku menggembirakanmu, bahwa engkau adalah orang yang pertama kali memberikan syafaat dan pertama kali diberi syafaat di hari kiamat nanti. Rasulullah berkata itu semua untuk diriku dari Tuhanku, segala puji bagi Allah dan aku bersyukur kepada-Nya. Rasulullah belum puas dengan semua kabar baik dari Jibril sehingga beliau belum bertanya lagi, wahai Jibril, gembirakanlah aku. Jibril lalu bertanya kepada Rasulullah, Apa yang engkau minta ya Rasulullah segala kebaikan dan keutamaan yang diberikan Allah untukmu telah aku sampaikan. Rasulullah menjawab, tentang perkara yang bisa membuat keprihatinan dan kesedihanku, yaitu apa yang akan diberikan kepada orang yang membaca Al-Qur’an setelah kematianku, orang yang mengunjungi Bait Al-Haram setelah kematianku, dan apa yang akan diberikan kepada umatku yang bersih hatinya setelah kematianku?. Jibril menjawab, “Allah telah berfirman, ‘Bahwa Aku mengharamkan surga atas para nabi yang lain dan umatnya, sehingga engkau dan umatmu masuk lebih dahulu.’” Jawaban Jibril yang terakhir inilah yang bisa menyejukkan hati Rasulullah saw, kemudian beliau berkata, “sekarang hatiku telah gembira. Kegembiraan Rasulullah ternyata tidak sempurna sebelum beliau mendengar kabaikan dan kebahagian yang akan diterima oleh ummatnya. Kemudian Rasulullah berkata, Wahai Malaikat Maut, mendekatlah kepadaku.” Kemudian Malaikat Maut mendekati Rasulullah dan mencabut ruhnya dengan sangat pelan sekali. Disaat ruh itu sampai ke pusarnya, Rasulullah berkata kepada Jibril, “wahai Jibril sangat panas sekali rasa kematian ini.” Disaat merasakan sakitnya sakratul maut itu kedua bibir Rasulullah bergerak kemudian Ali mendekatkan telinga ke arah Rasulullah dan Ali mendengarkan suara Rasulullah yang pelan itu berucap ‘Ummati...ummati...ummati..

Diawal kelahiran dan di detik-detik kematian Rasulullah yang beliau ingat adalah kita semua, ummatnya, dan kesempurnaan kebahagiaanya terletak pada kebaikan dan kebahagiaan yang akan kita dapatkan di alam keabadian, inilah bukti true love Rasulullah kepada kita ummatnya dan Allah pun berfirman dalam surat At-Taubah ayat 9 yang artinya: Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan dan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.

Pertanyaan renungan untuk kita semua
1.Pantaskah kita mengabaikan true love Rasulullah ini?
2.

Apa kalimat yang tepat bagi orang yang mengabaikan dan mengkhianati true love Rasulullah ini?
3.Sudahkan kita membalas true love dari Rasulullah ini?

Mari kita coba meluangkan waktu untuk merenungkan dan menjawab sendiri pertanyaan ini, mudah-mudahan setelah melakukan perenungan ini kita jadi lebih memahami dan lebih menghargai true love dari Rasulullah dan membalas cinta beliau dengan konsisten berjalan dijalur yang telah beliau gariskan dan semakin meningkatkan upaya serta kesungguhan untuk mengikuti sunnah dan mengamalkan pesan-pesan Rasulullah. Mudah-mudahan hari ini dan hari-hari esok akan menjadi hari-hari peningkatan tumbuh dan berkembangnya cinta kita kepada Muhammad Rasulullah saw.

Mudah-mudahan kita semua menjadi orang-orang yang benar-benar mencintai Rasulullah yang konsisten mengikuti jejak langkahnya sehingga pada akhirnya kita layak untuk menerima syafaat dari Rasululllah
Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad


Related Posts



0 komentar:

Posting Komentar


Mengenai Saya

Foto saya
Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Smart, happy

Saca Firmansyah

Wilayah Pengunjung