Suatu hari, salah seorang sahabat saya yang sedang merintis gerakan dakwah dan pengembangkan masyarakat melalui media cetak dikampung halamannya, menelpon kemudian bercerita tentang kegiatan-kegiatan yang sedang dan yang ingin dilakukan dikampungnya dan sebagai teman seperjuangan beliau meminta saran dan bantuan saya. Salah satu yang beliau minta kepada saya adalah membantu membuat dan mengirimkan tulisan untuk Buletin Jumat dan Majalah yang akan dibuatnya, kemudian saya berkata kepada sahabat saya itu, dengan senang hati dan sekuat tenaga, Insyaallah akan saya bantu. Setelah selesai pembicaraan kami itu, saya mulai berfikir tentang apa bahasan dan tema yang cocok untuk Buletin Jumat itu, yang menjadi kebutuhan dan bermanfaat untuk masyarakat dikampung sahabat saya itu.
Ketika saya merenung untuk mencari ide tulisan itu, saya teringat, ada salah seorang teman di FB beberapa bulan yang lalu bertanya tentang masalah sholat khusyu’ melalui inbox di FB saya, dan pernah juga salah seorang saudara saya menelpon dan bertanya tentang masalah yang sama, waktu saya memberikan ceramah banyak juga diantara jama’ah yang bertanya seputar masalah sholat khusyu, kemudian saya berasumsi dan berkesimpulan bahwa masalah seputar sholat khusyu’ adalah persoalan yang umum, layaknya persoalan umum tentu dibicarakan dan dibutuhkan oleh orang-orang dikampung teman saya itu dan akhirnya saya putuskan untuk membuat tulisan tentang sholat khusyu’.
orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan,(QS. An-Nisa’/4;43)
Pada ayat ke 36 surat An-Nisa’ sudah ditegaskan bahwa orang-orang yang beriman mesti beribadah kepada Allah, apa dan bagaimana peribadatannya itu? Al-Qur’an telah menjelaskannya dan Rasulullah pun telah memberikan contoh teladan melalui haditsnya, puncak dari peribadatan itu adalah sholat atau sembahyang, telah dinyatakan dalam hadist sholat adalah tiang agama, kalau tiang runtuh maka seluruh bangunan akan runtuh, jika sholat tidak dikerjakan maka keimanan orang itu telah runtuh, kalau tiang goyang dan tidak kuat maka sendi-sendi bangunan yang lainnya pun akan ikut goyang, jadi jika sholat kita tidak mencapai kesempurnaan dan kekhusyukan maka sendi-sendi keimanan kita akan mudah goyah yang pada akhirnya membuat kita tidak memiliki kekuatan untuk mengendalikan nafsu dan godaan syetan yang tidak henti-hentinya menyerang kita.
Kita tidak akan mencapai kesempurnaan sholat atau kekhusyukan kalau peribadatan sholat itu kita lakukan dalam keadaan mabuk. Mabuk yang maksud pada ayat 43 surat An-Nisa’ seperti yang dijelaskan oleh Buya Hamka, ini memiliki arti yang luas yaitu, segala kekacauan fikiran, atau fikiran yang tidak bulat, hati yang bercabang kepada yang lain atau fikiran yang sedang susah dibawa kedalam sholat. Jadi dapat kita ambil kesimpulan bahwa sholat yang dilakukan tanpa dilandasi dengan kebulatan hati dan kesadaran fikiran bahwa kita sedang melakukan hubungan dengan Allah, maka dapat dikatakan bahwa itu adalah sholat dalam keadaan mabuk, karena kesadaraan diri menjadi syarat utama dalam mengerjakan sholat sebab sholat bukanlah sekedar sujud, rukuk, dan duduk, karena semua peribadatan yang telah disyariatkan dalam islam yang dipandang sebagai tiang keimanan, bukanlah upacara tanpa arti yang membelenggu manusia dengan soal-soal gaib yang tidak dapat dimengerti, inti dari sholat atau jiwa dari sholat itu adalah kekhusyukan (kepatuhan, penyerahan dan kekhidmatan).
Sungguh beruntung orang-orang yang beriman. (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya. (QS. Al-Mukminuun ayat 1 dan 2).
Ayat ini menjelaskan manfaat dari kekhusyukan sholat itu, akan ada keuntungan yang akan didapatkan oleh orang-orang yang khusyu itu diantaranya:
1.Sholat yang khusyu’ akan mengantarkan kita pada tujuan utama dari sholat yaitu untuk mengingat Allah sebagaimana disebutkan dalam surat Thaha ayat 14: Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. Dan dengan mengingat Allah maka kita akan mendapatkan kedamain dan ketenangan dalam hati, “orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram (QS. Ar-Ra’d ayat 28).”
2.Manusia adalah makhluk yang mudah stress atau panik dan gelisah dalam menjalani setiap episode kehidupan, ketika ditimpa oleh kesusahan karena kesempitan ekonomi atau cobaan yang tiada henti yang datang menyapa diri maka ia akan resah dan gelisah, ketika diberi kemudahan dan kelapangan rezeki ia akan diselimuti oleh rasa ketakutan dan kecemasan kehilangan apa yang telah dia dapat karena sifat keserakahan telah menggerogotinya. Semua penderitan kehidupan seperti ini tidak akan dialami oleh orang-orang yang mencapai kesempurnaan sholat seperti yang disebutkan dalam surat Al-Ma’arij ayat 19-22;
Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah. dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir. kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat.
3.Sholat khusyu’ adalah sholat yang berkualitas yang akan memberikan pengaruh yang kuat dalam mencegah seseorang terhadap perbuatan yang keji dan mungkar.
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS. Al-Ankabut ayat 45). Satu-satu formulasi untuk menghidarkan kita dari perbuatan keji dan mungkar yang dimurkai dan akan diberikan belasan berupa azab neraka oleh Allah bagi orang yang melakukannya adalah sholat karena sholat memiliki efek dan kekuatan untuk mencegah perbuatan keji dan mungkar itu dan sholat bukan sembarang sholat asal sholat tapi sholat yang memiliki mutu dan kualitas tinggi yang dalam bahasa al-Qur’an dan agama kita disebut dengan istilah Sholat Khusyu’.
4.Dalam diri orang-orang yang khusyu’ ketika melaksanakan sholat akan melekat sifat sabar dan ketika kedua sifat kekhusyukan sholat dan kesabaran melekat pada diri manusia maka hidupnya akan menjadi mudah setiap persoalan yang datang akan dapat teratasi sebagaimana pernyataan Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 45;
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',
Sekarang kita sudah mengetahui betapa luar biasa besarnya manfaat dari Sholat yang khusyu’ itu untuk kebahagia hidup kita di dunia ini dan keselamat dalam kehidupan diakhirat nanti, maka pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana caranya supaya kita bisa melaksanakan sholat itu dengan khusyu’ agar kita bisa mengamalkan dan mendapatkan keuntungannya itu.
Agar kekhusyukan dalam sholat dapat terwujudkan maka kita harus:
- Bertanya kepada diri kita masing-masing, untuk apa kita sholat, kesadaran akan pentingnya apa yang kita lakukan (dalam hal ini sholat) akan menjadi modal utama untuk menfokuskan diri dalam melaksanakannya. Sholat adalah untuk ketenangan dan kabahagian kita sebagaiman kita sebutkan dalam 4 manfaat sholat khusyu diatas, dengan mengetahui manfaat itu maka kita akan mudah untuk membulatkan tekad dan mengerjakannya dengan sepenuh hati
- Bertanya untuk siapa kita Sholat? Sholat itu untuk Allah zat yang kita sembah, karena sholat untuk Allah maka pelaksanaannya harus sesuai dengan tuntunan yang telah Allah jelaskan melalui Rasulullah yaitu melakukan sholat dengan penuh kesadaran jiwa dan keikhlasan hati
- Persiapkan diri, azan adalah panggilan dan alaram peringatan untuk mulai merobah fikiran kita, dari mendengar suara azan kita bangun kesadaran sudah tiba waktunya untuk berkomunikasi dan mendekatkan diri kepada Allah
- Setelah mendengarkan suara azan maka kita harus mulai meninggalkan fikiran-fikiran atau pekerjaan yang akan mengganggu konsentrasi dalam beribadah kepada Allah
- Saat mengambil wudhu’ kesadaran kita itu kita tingkatkan, kita sadari bahwa perbuatan membersihkan tubuh ini, kita lakukan untuk dapat melakukan hubungan dengan zat yang Maha Suci yaitu Allah
- Kesadaran itu makin bertambah saat memasang niat akan melaksanakan sholat
- Saat membaca takbir semua urusan kita lupakan dan kita melebur dalam peribadatan yang dilakukan semata-mata karena Allah.
- Dan kesempurnaan kekhusyukan itu akan kita dapatkan ketika kita mengerti dan memahami arti dan makna dari setiap bacaan yang kita baca waktu sholat kita itu.
Kesimpulannya
Sholat adalah tiang agama dan ibadah wajib yang tidak boleh kita tinggalkan karena sholat adalah ibadah yang pertama kali dihisap pada hari kiamat sebagaimana yang disebutkan dalam hadits “yang pertama kali dihisab (amalan) seorang hamba pada hari kiamat adalah sholatnya” Hadits ini diriwayatkan oleh At-Tarmidzi, An-Nasa’I, Ibnu Majah dan Thabrani.
Kita perlu memperhatikan kualitas dari ibadah sholat kita karena sholat itu menjadi standar ukuran dalam menilai amal perbuatan manusia seperti yang dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh al-Thabrani “ maka jika sholatnya baik maka baiklah semua amalnya. Namun jika sholatnya rusak maka rusaklah semua amalnya.”
Mudah-mudahan kita semua bisa terus belajar dan berusaha untuk bisa melaksanakan sholat dengan khusyu’ agar kita mendapatkan manfaat dan hikmat yang sangat besar yang terkandung dalam sholat itu. (Rasul Karim, S.Th.I)
Ketika saya merenung untuk mencari ide tulisan itu, saya teringat, ada salah seorang teman di FB beberapa bulan yang lalu bertanya tentang masalah sholat khusyu’ melalui inbox di FB saya, dan pernah juga salah seorang saudara saya menelpon dan bertanya tentang masalah yang sama, waktu saya memberikan ceramah banyak juga diantara jama’ah yang bertanya seputar masalah sholat khusyu, kemudian saya berasumsi dan berkesimpulan bahwa masalah seputar sholat khusyu’ adalah persoalan yang umum, layaknya persoalan umum tentu dibicarakan dan dibutuhkan oleh orang-orang dikampung teman saya itu dan akhirnya saya putuskan untuk membuat tulisan tentang sholat khusyu’.
orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan,(QS. An-Nisa’/4;43)
Pada ayat ke 36 surat An-Nisa’ sudah ditegaskan bahwa orang-orang yang beriman mesti beribadah kepada Allah, apa dan bagaimana peribadatannya itu? Al-Qur’an telah menjelaskannya dan Rasulullah pun telah memberikan contoh teladan melalui haditsnya, puncak dari peribadatan itu adalah sholat atau sembahyang, telah dinyatakan dalam hadist sholat adalah tiang agama, kalau tiang runtuh maka seluruh bangunan akan runtuh, jika sholat tidak dikerjakan maka keimanan orang itu telah runtuh, kalau tiang goyang dan tidak kuat maka sendi-sendi bangunan yang lainnya pun akan ikut goyang, jadi jika sholat kita tidak mencapai kesempurnaan dan kekhusyukan maka sendi-sendi keimanan kita akan mudah goyah yang pada akhirnya membuat kita tidak memiliki kekuatan untuk mengendalikan nafsu dan godaan syetan yang tidak henti-hentinya menyerang kita.
Kita tidak akan mencapai kesempurnaan sholat atau kekhusyukan kalau peribadatan sholat itu kita lakukan dalam keadaan mabuk. Mabuk yang maksud pada ayat 43 surat An-Nisa’ seperti yang dijelaskan oleh Buya Hamka, ini memiliki arti yang luas yaitu, segala kekacauan fikiran, atau fikiran yang tidak bulat, hati yang bercabang kepada yang lain atau fikiran yang sedang susah dibawa kedalam sholat. Jadi dapat kita ambil kesimpulan bahwa sholat yang dilakukan tanpa dilandasi dengan kebulatan hati dan kesadaran fikiran bahwa kita sedang melakukan hubungan dengan Allah, maka dapat dikatakan bahwa itu adalah sholat dalam keadaan mabuk, karena kesadaraan diri menjadi syarat utama dalam mengerjakan sholat sebab sholat bukanlah sekedar sujud, rukuk, dan duduk, karena semua peribadatan yang telah disyariatkan dalam islam yang dipandang sebagai tiang keimanan, bukanlah upacara tanpa arti yang membelenggu manusia dengan soal-soal gaib yang tidak dapat dimengerti, inti dari sholat atau jiwa dari sholat itu adalah kekhusyukan (kepatuhan, penyerahan dan kekhidmatan).
Sungguh beruntung orang-orang yang beriman. (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya. (QS. Al-Mukminuun ayat 1 dan 2).
Ayat ini menjelaskan manfaat dari kekhusyukan sholat itu, akan ada keuntungan yang akan didapatkan oleh orang-orang yang khusyu itu diantaranya:
1.Sholat yang khusyu’ akan mengantarkan kita pada tujuan utama dari sholat yaitu untuk mengingat Allah sebagaimana disebutkan dalam surat Thaha ayat 14: Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. Dan dengan mengingat Allah maka kita akan mendapatkan kedamain dan ketenangan dalam hati, “orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram (QS. Ar-Ra’d ayat 28).”
2.Manusia adalah makhluk yang mudah stress atau panik dan gelisah dalam menjalani setiap episode kehidupan, ketika ditimpa oleh kesusahan karena kesempitan ekonomi atau cobaan yang tiada henti yang datang menyapa diri maka ia akan resah dan gelisah, ketika diberi kemudahan dan kelapangan rezeki ia akan diselimuti oleh rasa ketakutan dan kecemasan kehilangan apa yang telah dia dapat karena sifat keserakahan telah menggerogotinya. Semua penderitan kehidupan seperti ini tidak akan dialami oleh orang-orang yang mencapai kesempurnaan sholat seperti yang disebutkan dalam surat Al-Ma’arij ayat 19-22;
Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah. dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir. kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat.
3.Sholat khusyu’ adalah sholat yang berkualitas yang akan memberikan pengaruh yang kuat dalam mencegah seseorang terhadap perbuatan yang keji dan mungkar.
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS. Al-Ankabut ayat 45). Satu-satu formulasi untuk menghidarkan kita dari perbuatan keji dan mungkar yang dimurkai dan akan diberikan belasan berupa azab neraka oleh Allah bagi orang yang melakukannya adalah sholat karena sholat memiliki efek dan kekuatan untuk mencegah perbuatan keji dan mungkar itu dan sholat bukan sembarang sholat asal sholat tapi sholat yang memiliki mutu dan kualitas tinggi yang dalam bahasa al-Qur’an dan agama kita disebut dengan istilah Sholat Khusyu’.
4.Dalam diri orang-orang yang khusyu’ ketika melaksanakan sholat akan melekat sifat sabar dan ketika kedua sifat kekhusyukan sholat dan kesabaran melekat pada diri manusia maka hidupnya akan menjadi mudah setiap persoalan yang datang akan dapat teratasi sebagaimana pernyataan Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 45;
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',
Sekarang kita sudah mengetahui betapa luar biasa besarnya manfaat dari Sholat yang khusyu’ itu untuk kebahagia hidup kita di dunia ini dan keselamat dalam kehidupan diakhirat nanti, maka pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana caranya supaya kita bisa melaksanakan sholat itu dengan khusyu’ agar kita bisa mengamalkan dan mendapatkan keuntungannya itu.
Agar kekhusyukan dalam sholat dapat terwujudkan maka kita harus:
- Bertanya kepada diri kita masing-masing, untuk apa kita sholat, kesadaran akan pentingnya apa yang kita lakukan (dalam hal ini sholat) akan menjadi modal utama untuk menfokuskan diri dalam melaksanakannya. Sholat adalah untuk ketenangan dan kabahagian kita sebagaiman kita sebutkan dalam 4 manfaat sholat khusyu diatas, dengan mengetahui manfaat itu maka kita akan mudah untuk membulatkan tekad dan mengerjakannya dengan sepenuh hati
- Bertanya untuk siapa kita Sholat? Sholat itu untuk Allah zat yang kita sembah, karena sholat untuk Allah maka pelaksanaannya harus sesuai dengan tuntunan yang telah Allah jelaskan melalui Rasulullah yaitu melakukan sholat dengan penuh kesadaran jiwa dan keikhlasan hati
- Persiapkan diri, azan adalah panggilan dan alaram peringatan untuk mulai merobah fikiran kita, dari mendengar suara azan kita bangun kesadaran sudah tiba waktunya untuk berkomunikasi dan mendekatkan diri kepada Allah
- Setelah mendengarkan suara azan maka kita harus mulai meninggalkan fikiran-fikiran atau pekerjaan yang akan mengganggu konsentrasi dalam beribadah kepada Allah
- Saat mengambil wudhu’ kesadaran kita itu kita tingkatkan, kita sadari bahwa perbuatan membersihkan tubuh ini, kita lakukan untuk dapat melakukan hubungan dengan zat yang Maha Suci yaitu Allah
- Kesadaran itu makin bertambah saat memasang niat akan melaksanakan sholat
- Saat membaca takbir semua urusan kita lupakan dan kita melebur dalam peribadatan yang dilakukan semata-mata karena Allah.
- Dan kesempurnaan kekhusyukan itu akan kita dapatkan ketika kita mengerti dan memahami arti dan makna dari setiap bacaan yang kita baca waktu sholat kita itu.
Kesimpulannya
Sholat adalah tiang agama dan ibadah wajib yang tidak boleh kita tinggalkan karena sholat adalah ibadah yang pertama kali dihisap pada hari kiamat sebagaimana yang disebutkan dalam hadits “yang pertama kali dihisab (amalan) seorang hamba pada hari kiamat adalah sholatnya” Hadits ini diriwayatkan oleh At-Tarmidzi, An-Nasa’I, Ibnu Majah dan Thabrani.
Kita perlu memperhatikan kualitas dari ibadah sholat kita karena sholat itu menjadi standar ukuran dalam menilai amal perbuatan manusia seperti yang dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh al-Thabrani “ maka jika sholatnya baik maka baiklah semua amalnya. Namun jika sholatnya rusak maka rusaklah semua amalnya.”
Mudah-mudahan kita semua bisa terus belajar dan berusaha untuk bisa melaksanakan sholat dengan khusyu’ agar kita mendapatkan manfaat dan hikmat yang sangat besar yang terkandung dalam sholat itu. (Rasul Karim, S.Th.I)