Jumat, 22 April 2011

SHOLAT KHUSYU’ DAN MANFAATNYA

Jumat, 22 April 2011 | 1 komentar
Suatu hari, salah seorang sahabat saya yang sedang merintis gerakan dakwah dan pengembangkan masyarakat melalui media cetak dikampung halamannya, menelpon kemudian bercerita tentang kegiatan-kegiatan yang sedang dan yang ingin dilakukan dikampungnya dan sebagai teman seperjuangan beliau meminta saran dan bantuan saya. Salah satu yang beliau minta kepada saya adalah membantu membuat dan mengirimkan tulisan untuk Buletin Jumat dan Majalah yang akan dibuatnya, kemudian saya berkata kepada sahabat saya itu, dengan senang hati dan sekuat tenaga, Insyaallah akan saya bantu. Setelah selesai pembicaraan kami itu, saya mulai berfikir tentang apa bahasan dan tema yang cocok untuk Buletin Jumat itu, yang menjadi kebutuhan dan bermanfaat untuk masyarakat dikampung sahabat saya itu.

Ketika saya merenung untuk mencari ide tulisan itu, saya teringat, ada salah seorang teman di FB beberapa bulan yang lalu bertanya tentang masalah sholat khusyu’ melalui inbox di FB saya, dan pernah juga salah seorang saudara saya menelpon dan bertanya tentang masalah yang sama, waktu saya memberikan ceramah banyak juga diantara jama’ah yang bertanya seputar masalah sholat khusyu, kemudian saya berasumsi dan berkesimpulan bahwa masalah seputar sholat khusyu’ adalah persoalan yang umum, layaknya persoalan umum tentu dibicarakan dan dibutuhkan oleh orang-orang dikampung teman saya itu dan akhirnya saya putuskan untuk membuat tulisan tentang sholat khusyu’.

orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan,(QS. An-Nisa’/4;43)

Pada ayat ke 36 surat An-Nisa’ sudah ditegaskan bahwa orang-orang yang beriman mesti beribadah kepada Allah, apa dan bagaimana peribadatannya itu? Al-Qur’an telah menjelaskannya dan Rasulullah pun telah memberikan contoh teladan melalui haditsnya, puncak dari peribadatan itu adalah sholat atau sembahyang, telah dinyatakan dalam hadist sholat adalah tiang agama, kalau tiang runtuh maka seluruh bangunan akan runtuh, jika sholat tidak dikerjakan maka keimanan orang itu telah runtuh, kalau tiang goyang dan tidak kuat maka sendi-sendi bangunan yang lainnya pun akan ikut goyang, jadi jika sholat kita tidak mencapai kesempurnaan dan kekhusyukan maka sendi-sendi keimanan kita akan mudah goyah yang pada akhirnya membuat kita tidak memiliki kekuatan untuk mengendalikan nafsu dan godaan syetan yang tidak henti-hentinya menyerang kita.

Kita tidak akan mencapai kesempurnaan sholat atau kekhusyukan kalau peribadatan sholat itu kita lakukan dalam keadaan mabuk. Mabuk yang maksud pada ayat 43 surat An-Nisa’ seperti yang dijelaskan oleh Buya Hamka, ini memiliki arti yang luas yaitu, segala kekacauan fikiran, atau fikiran yang tidak bulat, hati yang bercabang kepada yang lain atau fikiran yang sedang susah dibawa kedalam sholat. Jadi dapat kita ambil kesimpulan bahwa sholat yang dilakukan tanpa dilandasi dengan kebulatan hati dan kesadaran fikiran bahwa kita sedang melakukan hubungan dengan Allah, maka dapat dikatakan bahwa itu adalah sholat dalam keadaan mabuk, karena kesadaraan diri menjadi syarat utama dalam mengerjakan sholat sebab sholat bukanlah sekedar sujud, rukuk, dan duduk, karena semua peribadatan yang telah disyariatkan dalam islam yang dipandang sebagai tiang keimanan, bukanlah upacara tanpa arti yang membelenggu manusia dengan soal-soal gaib yang tidak dapat dimengerti, inti dari sholat atau jiwa dari sholat itu adalah kekhusyukan (kepatuhan, penyerahan dan kekhidmatan).
Sungguh beruntung orang-orang yang beriman. (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya. (QS. Al-Mukminuun ayat 1 dan 2).

Ayat ini menjelaskan manfaat dari kekhusyukan sholat itu, akan ada keuntungan yang akan didapatkan oleh orang-orang yang khusyu itu diantaranya:

1.Sholat yang khusyu’ akan mengantarkan kita pada tujuan utama dari sholat yaitu untuk mengingat Allah sebagaimana disebutkan dalam surat Thaha ayat 14: Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. Dan dengan mengingat Allah maka kita akan mendapatkan kedamain dan ketenangan dalam hati, “orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram (QS. Ar-Ra’d ayat 28).”

2.Manusia adalah makhluk yang mudah stress atau panik dan gelisah dalam menjalani setiap episode kehidupan, ketika ditimpa oleh kesusahan karena kesempitan ekonomi atau cobaan yang tiada henti yang datang menyapa diri maka ia akan resah dan gelisah, ketika diberi kemudahan dan kelapangan rezeki ia akan diselimuti oleh rasa ketakutan dan kecemasan kehilangan apa yang telah dia dapat karena sifat keserakahan telah menggerogotinya. Semua penderitan kehidupan seperti ini tidak akan dialami oleh orang-orang yang mencapai kesempurnaan sholat seperti yang disebutkan dalam surat Al-Ma’arij ayat 19-22;
Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah. dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir. kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat.

3.Sholat khusyu’ adalah sholat yang berkualitas yang akan memberikan pengaruh yang kuat dalam mencegah seseorang terhadap perbuatan yang keji dan mungkar.
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS. Al-Ankabut ayat 45). Satu-satu formulasi untuk menghidarkan kita dari perbuatan keji dan mungkar yang dimurkai dan akan diberikan belasan berupa azab neraka oleh Allah bagi orang yang melakukannya adalah sholat karena sholat memiliki efek dan kekuatan untuk mencegah perbuatan keji dan mungkar itu dan sholat bukan sembarang sholat asal sholat tapi sholat yang memiliki mutu dan kualitas tinggi yang dalam bahasa al-Qur’an dan agama kita disebut dengan istilah Sholat Khusyu’.

4.Dalam diri orang-orang yang khusyu’ ketika melaksanakan sholat akan melekat sifat sabar dan ketika kedua sifat kekhusyukan sholat dan kesabaran melekat pada diri manusia maka hidupnya akan menjadi mudah setiap persoalan yang datang akan dapat teratasi sebagaimana pernyataan Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 45;
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',

Sekarang kita sudah mengetahui betapa luar biasa besarnya manfaat dari Sholat yang khusyu’ itu untuk kebahagia hidup kita di dunia ini dan keselamat dalam kehidupan diakhirat nanti, maka pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana caranya supaya kita bisa melaksanakan sholat itu dengan khusyu’ agar kita bisa mengamalkan dan mendapatkan keuntungannya itu.

Agar kekhusyukan dalam sholat dapat terwujudkan maka kita harus:

- Bertanya kepada diri kita masing-masing, untuk apa kita sholat, kesadaran akan pentingnya apa yang kita lakukan (dalam hal ini sholat) akan menjadi modal utama untuk menfokuskan diri dalam melaksanakannya. Sholat adalah untuk ketenangan dan kabahagian kita sebagaiman kita sebutkan dalam 4 manfaat sholat khusyu diatas, dengan mengetahui manfaat itu maka kita akan mudah untuk membulatkan tekad dan mengerjakannya dengan sepenuh hati

- Bertanya untuk siapa kita Sholat? Sholat itu untuk Allah zat yang kita sembah, karena sholat untuk Allah maka pelaksanaannya harus sesuai dengan tuntunan yang telah Allah jelaskan melalui Rasulullah yaitu melakukan sholat dengan penuh kesadaran jiwa dan keikhlasan hati

- Persiapkan diri, azan adalah panggilan dan alaram peringatan untuk mulai merobah fikiran kita, dari mendengar suara azan kita bangun kesadaran sudah tiba waktunya untuk berkomunikasi dan mendekatkan diri kepada Allah

- Setelah mendengarkan suara azan maka kita harus mulai meninggalkan fikiran-fikiran atau pekerjaan yang akan mengganggu konsentrasi dalam beribadah kepada Allah

- Saat mengambil wudhu’ kesadaran kita itu kita tingkatkan, kita sadari bahwa perbuatan membersihkan tubuh ini, kita lakukan untuk dapat melakukan hubungan dengan zat yang Maha Suci yaitu Allah

- Kesadaran itu makin bertambah saat memasang niat akan melaksanakan sholat

- Saat membaca takbir semua urusan kita lupakan dan kita melebur dalam peribadatan yang dilakukan semata-mata karena Allah.

- Dan kesempurnaan kekhusyukan itu akan kita dapatkan ketika kita mengerti dan memahami arti dan makna dari setiap bacaan yang kita baca waktu sholat kita itu.

Kesimpulannya

Sholat adalah tiang agama dan ibadah wajib yang tidak boleh kita tinggalkan karena sholat adalah ibadah yang pertama kali dihisap pada hari kiamat sebagaimana yang disebutkan dalam hadits “yang pertama kali dihisab (amalan) seorang hamba pada hari kiamat adalah sholatnya” Hadits ini diriwayatkan oleh At-Tarmidzi, An-Nasa’I, Ibnu Majah dan Thabrani.

Kita perlu memperhatikan kualitas dari ibadah sholat kita karena sholat itu menjadi standar ukuran dalam menilai amal perbuatan manusia seperti yang dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh al-Thabrani “ maka jika sholatnya baik maka baiklah semua amalnya. Namun jika sholatnya rusak maka rusaklah semua amalnya.”
Mudah-mudahan kita semua bisa terus belajar dan berusaha untuk bisa melaksanakan sholat dengan khusyu’ agar kita mendapatkan manfaat dan hikmat yang sangat besar yang terkandung dalam sholat itu. (Rasul Karim, S.Th.I)

read more

Jumat, 15 April 2011

THE POWER OF PATIENCE

Jumat, 15 April 2011 | 2 komentar
Beberapa hari lalu, salah seorang saudara dari orang yang memberikan saya tempat untuk merintis usaha warung nasi Padang mengatakan kepada teman yang mengurus usaha saya itu, “ada orang yang mengganggu usaha yang sedang saya rintis dengan menggunakan kekuatan magic”, hanya berselang beberapa hari kemudian saya pun melihat keanehan yang terjadi ketika teman saya memasak, setelah kejadian itu saya tersenyum kepada teman saya untuk menghibur dia yang panic melihat fenomena itu kemudian saya berdo’a dan meminta kepada Allah agar kami dilindungi dari kejahatan magic itu, ketika kejadian ini saya ceritakan kepada saudara dan teman dekat saya mereka menasehati dan mengingatkan saya untuk bisa BERSABAR.

Dalam minggu yang sama tepatnya pada malam Jumat ketika saya mengirimkan sms kepada seluruh sanak saudara saya guna untuk menanyakan keadaannya dan menyelipkan kata-kata bijak yang saya namakan dengan “Mutiara Jumat” sebagai bagian dari dakwah dan tawasau bil haq dilingkungan keluarga, salah seorang kakak saya membalas sms itu dengan menyatakan bahwa mereka berada dalam keadaaan sehat tapi saat itu mereka sedang menerima ujian dari Allah dan minta tolong dido’akan agar mereka diberi kekuatan oleh Allah menjalani ujian itu, saya membalas sms nya dengan ungkapan yang diajarkan ketika menghadapi musibah yaitu Inna Lillahi wa Inna Illahi Raji’un dan meminta kakak saya itu untuk SABAR dan terus menjaga fikiran positifnya serta berhusnu zhon kepada Allah.

Kehidupan adalah rangkaian dari berbagai peristiwa yang datang silih berganti, ada baik dan buruk, bahagia-menderita, suka-duka, senang-sedih, ada tawa dan air mata, realita kehidupan seperti ini mengantarkan orang pada sebuah keyakinan bahwa hidup ini seperti roda yang berputar, sehingga keberkahan dan ujian akan datang bergilir menyapa kita.

Saat nikmat dan anugrah Allah kita dapatkan maka kita diajarkan untuk mensyukurinya bukan melupakan apalagi mengkufurinya, saat cobaan dari Allah datang menguji kita, sebagaimana telah Allah sampaikan dalam surat al-Baqarah ayat 155 yang artinya: Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang Sabar.

Cobaan itu adalah sesuatu yang pasti kita temui dalam hidup ini dan oleh karena itu kita dituntun dan dituntut untuk menyikapinya dengan Sabar tetapi terkadang sabar itu hanya mudah diucapkan namun sulit untuk diterapkan hal ini disebabkan:

 Karena orang itu tidak memiliki hubungan yang dekat dan intim dengan Allah melalui Sholat, sementara sifat sabar adalah sesuatu yang melekat pada Allah hal ini bisa kita lihat dalam kehidupan kita, dimana dalam hidup ini kita tiada hentinya melanggar perintah Allah dan melupakan nikmat-Nya tetapi Allah tidak lansung marah melihat semua ini, dengan penuh kesabaran Allah memberikan kesempatan untuk bertaubat, kalau sekiranya Allah tidak sabar tentu setiap hari kita menerima azab dan bahkan sangat mungkin kita tidak akan pernah mendapatkan nikmat-Nya. Maka untuk bisa sabar kita harus dekat dengan Allah sehingga keyakinan bahwa takdir yang kita terima adalah yang terbaik untuk kita menancap dengan kokoh dalam hati. Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',(Q.S. Al-Baqarah, ayat 45)

 Orang sulit sabar karena kondisi jiwa yang berbeda antara waktu berbicara sabar dengan kondisi jiwa saat menerima cobaan, saat berbicara atau berkata dan meminta orang untuk sabar jiwa kita stabil tidak mendapatkan goncangan sehingga dapat berfikir dengan tenang dan melihat hal-hal yang positif tetapi ketika mendapatkan cobaan tanpa ada alaram peringatan, semuanya terjadi diluar fikiran dan tak terbayangkan sama sekali jiwa kita menjadi tergoncang dan terkadang terlepas kendali sehingga kehilangan control. Disinilah pentingnya tawasau bil haq, nasehat-menasehati, mengingatkan kembali jiwa yang sedang tergoncang itu untuk sabar karena ada balasan yang besar untuk orang yang Sabar.

 Karena Fikiran manusia terkuras oleh kebisingan kehidupan dan masalah-masalah duniawi lainnya dan juga karena manusia lebih cenderung berfikir negative terhadap dirinya, bahkan menurut Dr. Shad Helmstetter dalam bukunya, Apa yang Anda Katakan Ketika Berbicara Kepada Diri Sendiri, manusia berfikir dan berbicara negative tentang dirinya lebih dari 80%. Semua ini jelas akan membuat kita jadi cepat kehilangan kesabaran.

Setelah mengetahui bahwa hidup ini tidak akan lepas dari ujian dan cobaan, dan sabar adalah kunci untuk mengatasinya kemudian kita juga sudah mengetahui hal-hal yang menyebabkan kita mudah kehilangan kesabaran dan bagaimana cara mengatasi penyebab mudahnya kita kehilang kesabaran itu maka sekarang kita akan lihat apa keuntungan dari sifat sabar itu.

Di penghujung ayat 155 surat al-Baqarah, Allah katakana ‘berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar’. Ini menunjukkan bahwa ada manfaat dan balasan kebaikan yang besar bagi orang-orang yang sabar. Sekarang kita coba melihat kebenaran dari pernyataan Allah ini, Arvan Pradiansyah dalam bukunya The 7 Laws of Happines mengatakan, ‘tanpa melebih-lebihkan sabar adalah rumus dan kunci segala rahasia mengenai pertumbuhan, perkembangan, kesuksesan dan kebahagiaan. Edmund Burke menyatakan bahwa kesabaran kita akan meningkatkan kekuatan kita,. Daisaku Ikeda mengatakan ‘dengan cinta dan sabar, tak ada yang tak mungkin’. Citus Maccius Plautus menyebutkan ‘sabar adalah penyembuh terbaik bagi setiap masalah’. Benjamin Franklin mengatakan ‘hanya orang yang sabar yang akan mendapatkan keinginannya’. Orang-orang yang ahli dalam pengembangan SDM ini telah menemukan rahasia dan keutamaan dari sifat sabar untuk kesuksesan dan kebahagiaan hidup di dunia.

Dan keuntungan yang didapatkan oleh orang-orang yang sabar menerima dan mejalani ujian dari Allah di akhirat nanti adalah:

 Balasan berupa pahala sebagaimana janji Allah dalam surat An-Nahl 96 Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.

 Balasan berupa surge sebagaimana disebutkan dalam surat Ali Imran 142 Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad[232] diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar.
Sebagai penutup note ini saya haturkan do’a kepada Allah supaya kita semua, orang yang ditemui atau menemukan note ini diberikan hidayah dan kekuatan untuk bisa sabar menerima dan menjalani segala bentuk cobaan kehidupan agar kita bisa mendapatkan kebagiaan dan kesuksesan dunia-akhirat aamiin…(Rasul Karim,S.Th.I)

read more

Minggu, 10 April 2011

MINANGKABAU DAN ISLAM

Minggu, 10 April 2011 | 0 komentar
Islam masuk ke Minangkabau mulai sejak abad ke-16, tetapi proses sinkretisme berlansung lama, sampai tahun 1779 ketika marsden (penulis buku, the History of Sumatra), mengunjungi Minangkabau, menyatakan cukup heran karena dia menemukan penduduk Minangkabau darek telah sepenuhnya memeluk Islam tetapi praktek-praktek tahayul dan praktek-praktek yg tidak Islami lainnya belum lenyap, hanya pemimpin-pemimpin agama yang tidak lagi melakukan praktek ini, dan orang-orang islam Minangkabau saat itu jarang melakukan kewajiban agama, sperti sholat puasa dll..
Pada abad ke 18 Tuanku Nan Tuo dari Surau Koto Tuo terdorong untuk melakukan gerakan pembaharuan dan pemurnian Islam, walau pun Tuanku Nan Tuo melakukan gerakannya ini dengan cara yang persuatif atau dengan pendekatan damai tetapi murid-muridnya seperti Tuanku Nan Ranceh seorang yang amat berpengaruh dan memiliki banyak murid di daerah luhak agam lebih suka melakukan gerakan ini agak radikal karena dia tidak segan-segan melakukan cara-cara kekerasan. Tahun 1803 kelompok radikal ini mendapat kekuatan baru dari tiga orang ulama yaitu: Haji Miskin dari Pandai Sikek, Haji Sumaniak dari VIII Koto dan Haji Piobang dari Limo Puluah Koto yang pulang dari Mekkah, mereka membawa semangat yang diilhami oleh gerakan wahabi yang puritan.

Haji Miskin yang dikejar-kejar oleh penduduk lari ke Koto Laweh dan mendapat perlindungan dari Tuanku Mensiangan, kemudian mereka pergi ke kamang dan bertemu dengan Tuanku Nan Ranceh, atas usaha dari Tuanku Nan Ranceh, Haji Miskin mendapatkan teman seperjuangan yaitu: Tuanku Kubu Sanang, Tuanku Padang Lawas, Tuanku Padang Luar, Tuanku Galung, Tuanku Kubu Ambalu, Tuanku Lubuk Aur, Tuanku Bansa, mereka membentuk dewan revolusi yang dikenal dengan nama Harimau Nan Salapan. Tuanku Mensiangan diangkat menjadi Imam Perang. Gerakan mereka ini disebut dengan Paderi, awalnya gerekan ini dilakukan dengan melalui ceramah di surau dan mesjid. Konflik terbuka mulai terjadi ketika golongan paderi memerangi golongan adat yang mengadakan pesta menyabung ayam di kampuang Batipuah, hingga akhirnya terjadi perang Paderi.

Walaupun gerakan paderi berhasil dilumpuhkan oleh belanda, gerakan paderi berhasil memperdalam penetrasi Islam dalam jalinan social Minangkabau karena gerakan paderi berhasil memperkuat posisi agama disamping adat dan membangun asimilasi doktrin agama ke dalam adat Minangkabau sebagai pola prilaku ideal. Doktrin agama diidentifikasi lebih jelas sebagai satu satunya standar perilaku. Adat islamiyah yang dilahirkannya menjadi adat yang berlaku, sementara adat yang bertentangan dengan Islam dipandang sebagai adat yang terlarang.

read more

Selasa, 05 April 2011

THE POWER OF FORGIVENESS

Selasa, 05 April 2011 | 0 komentar
Setelah puas bermain badminton di Sabtu pagi, saya pergi berkunjung ke rumah salah seorang kakak saya di daerah Pamulang untuk mengunjungi ibunda, sama seperti biasanya walau telah berbicara dan bercerita tentang berbagai hal, namun kami tidak bisa lepas dari satu topic pembicaraan yaitu berbicara dan bercerita tentang Almarhum Ayahanda Tercinta, walau pun dalam pembicaraan itu dari muka kami sering terlihat linangan air mata yang tertahan tapi tetap saja kami mengganggap bahwa berbicara tentang beliau adalah sesuatu yang menyenangkan.

Saat Mentari kembali ke peraduaannya, saya pun kembali kekontrakan saya di daerah Jakarta selatan, ketika malam kian mencekam dan mata enggan terpejam, saya teringat dengan sifat yang ditunjukkan dan diajarkan oleh Ayahanda Tercinta yaitu sifat suka memaafkan atau forgiveness, beliaulah yang mengajarkan saya melalui teladannya, bagaimana menjadi orang pemaaf yang tidak memendam dendam dan kebencian kepada manusia, bahkan dalam surat wasiat yang beliau tinggalkan pun dapat saya tangkap pesan dan teladan dari sifat pemaafnya, yang mana beliau nyatakan dalam surat wasiat itu, beliau telah memaafkan semua kesalahan Anak, Istri, cucu, seluruh sanak saudara dan orang-orang yang beliau kenal dan beliau meminta kami anak-anaknya untuk memintakkan maaf beliau kepada masyarakat dan orang-orang yang beliau kenal.

Kenangan terhadap kalimat yang terdapat dalam surat wasiat ayahanda inilah yang memotivasi saya untuk membuat tulisan The Power Of Forgiveness.
Memberi maaf merupakan sifat terpuji yang disenangi oleh Allah sebagaimana disebutkan dalam surat Asy-Syura ayat 43 yang artinya “siapa yang bersabar dan memaafkan, Sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia” bahkan di ayat 40 dalam surat Asy-Syura disebutkan ada pahala disisi Allah bagi orang yang memaafkan dan berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat.

Waktu sekolah di MAN/MAKN 2 Batu Sangkar saya pernah mendapatkan kisah tentang orang yang pemaaf dari buku yang terdapat di pustaka sekolah, dalam buku itu disebutkan ada seorang ulama yang dalam mimpinya melihat seorang laki-laki dikampungnya, yang tidak terlalu istimewa dalam masalah ibadah tetapi berada dalam posisi terdepan ketika akan musuk surga, kemudian ulama tersebut bertanya kepada laki-laki itu amal ibadah apa yang telah engkau lakukan? laki-laki itu menjawab saya hanya melakukan ibadah yang diperintah dan dianjurkan oleh Rasulullah dan menghentikan larangan Allah. Kemudian ulama itu bertanya lagi, tetapi kenapa dalam mimpi saya, saya melihat kamu itu menjadi orang yang terdepan ketika akan masuk surga, laki-laki itu menjawab setiap akan tidur saya selalu berdo’a kepada Allah dan kemudian memaafkan semua kesalahan dan kejahatan yang dilakukan orang kepada saya dan saya tidak membiarkan dendam dan kebencian merasuki hati saya.

Dari kisah ini dapat kita petik pelajaran bahwa orang yang pemaaf berpotensi untuk lebih dahulu masuk surga karena perhitungan amal perbuatannya dengan sesama manusia sudah tidak banyak atau bahkan sudah tidak ada lagi sebab didunia beliau tidak memiliki dendam dan kebencian dengan sesama manusia.

Lawan dari sikap pemaaf adalah pendendam, Louise L. Hay dalam bukunya You Can Heal Your Life menyebutkan bahwa dendam lebih banyak menyebabkan masalah daripada apa pun, dendam yang lama ditahan dapat merongrong tubuh dan menjadi penyakit. Dalam buku Course in Miracles dikatakan bahwa “semua penyakit timbul karena kita tidak mau mengampuni atau memaafkan” dan “bilamana kita sakit kita perlu melihat sekeliling kita untuk mengetahui siapakah yang perlu kita maafkan”.

Penelitian lain juga menyebutkan bahwa ketidakrelaan memaafkan orang lain memiliki dampak hebat terhadap tubuh kita: menciptakan ketegangan, mempengaruhi sirkulasi darah dan system kekebalan, meningkatkan tekanan jantung, otak dan setiap organ tubuh kita. Kemarahan yang terpendam mengakibatkan berbagai penyakit seperti pusing, sakit punggung, leher, dan perut, depresi, kurang energy, cemas, tidak bisa tidur, ketakutan dan tidak bahagia. Memiliki sifat pemaaf membuat kita berpotensi untuk terhindar dari berbagai macam penyakit.

Kesimpulan yang dapat kita ambil dari note ini
1. Sifat pemaaf menjadikan kita manusia yang mulia karena sifat pemaaf itu sifat yang mulia
2. Orang yang pemaaf disayangi oleh Allah dan akan mendapatkan pahala disisi Allah
3. Orang yang pemaaf berpotensi untuk lebih dahulu masuk surga
4. Sifat pemaaf membuat kita berpotensi untuk terhidar dari berbagaimacam penyakit karena banyak penyakit yang timbul karena sifat pendendam
5. Suka memaafkan membuat hidup kita bahagia
6. Menurut Gerarld G. Jampolsky dalam bukunya Forgiveness, The Greatest Healer Of All “Rela memaafkan adalah jalan terpendek menuju Allah.

Setelah mengetahui berbagai keuntungan yang bisa kita dapatkan dari sifat pemaaf maka mari kita pupuk dan kembangkan sifat pemaaf dalam diri dan kehidupan kita agar kita bisa hidup bahagia, dicintai oleh manusia dan disenangi oleh Allah. (Rasul Karim, S.Th.I)

read more

Senin, 04 April 2011

The Power Of Syukur

Senin, 04 April 2011 | 0 komentar
Pada suatu hari saat saya chatting dengan seorang sahabat, dai berkata, akhy adalah orang cukup beruntung karena mendapat kesempatan untuk mencicipi berbagai macam pengalaman yang dapat memperkaya wawasan sebagai modal untuk mengarungi kehidupan, saya menjawab, saya masih dalam proses belajar.

Beberapa hari kemudian teman saya yang lain berkata, bahwa saya beruntung memiliki kesempatan untuk memilih dan menentukan pasangan hidup karena cukup banyak orang yang menawarkan diri dan bersedia menjadi pendamping hidupku, saya menjawab, saya tidak melihat itu, yang saya lihat adalah tumpukan orang yang siap menolak saya.

Seorang sahabat yang sudah hampir Sembilan tahun bergaul dengan saya pernah berkata, jujur kata beliau, sebenarnya dia cemburu kepada saya, karena saya mudah dekat dengan orang, mudah mendapatkan simpati dan kepercayaan orang, cukup banyak orang yang mau menjadikan saya sebagai pasangan untuk anaknya, dan bahkan ada juga yang lansung menyampaikan niat baik itu kepada sahabat saya itu, saya hanya tersenyum dan menceritakan hal-hal yang kurang beruntung kepada beliau.

Akhir-akhir ini saya sering merenung kenapa saya masih sulit mendapatkan kedamaian dalam hati dan keteguhan dalam menentukan pasangan hidup, padahal Allah telah memberikan begitu banyak kemudahan kepada saya. Setelah lama merenung Alhamdulillah akhirnya saya menemukan SYUKUR sebagai solusi dan kunci untuk keluar dari masalah yang saya hadapi itu, selama ini saya sangat meyakini pernyataan “bahwa rumput atau taman tetangga selalu lebih hijau dan menarik dari rumput dan taman dihalaman rumah kita” sehingga saya selalu beranggapan orang memiliki dan mendapatkan sesuatu yang lebih baik dari saya, kemudian saya menyibukkan diri berusaha mencari sesuatu yang lebih baik dengan niat agar tidak kalah dengan orang, tanpa saya sadari bahwa keyakinan dan pemikiran semacan itu adalah bukti bahwa diri ini belum bisa mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan kepada saya.

Kemudian saya mencari jawaban persoalan ini dalam al-Qur’an dalam surat al-Mulk ayat 23 Allah mengatakan, Katakanlah: "Dia-lah Yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati." (Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur. Redaksi yang hampir sama yang menyatakan bahwa amat sedikit kamu bersyukur juga terdapat dalam surat al-Mu’muninuun ayat 78.

Dalam surat al-Mu’min ayat 61 disebutkan, Allah-lah yang menjadikan malam untuk kamu supaya kamu beristirahat padanya; dan menjadikan siang terang benderang. Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyal karunia yang dilimpahkan atas manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur. Dalam surat as-Sajadah ayat 9 juga disebutkan bahwa manusia ini sedikit sekali bersyukur.

Dalam kehidupan ini sudah tak terhingga nikmat yang telah Allah berikan kepada kita tetapi sering kita menganggap itu semua bukan sebagai nikmat yang harus kita syukuri, kita seringkali menfokuskan diri kepada kebaikan dan kelebihan orang lain kemudian menposisikan diri pada posisi yang kurang beruntung, kurang baik dan segala bentuk kekurangan lainnya tetapi ketika Allah bertanya sampai 31 kali dalam surat ar-Rahman tentang ‘Nikmat Tuhanmu yang mana yang akan engkau dustai’ kita tidak mampu untuk menjawabnya karena memang nikmat Allah tak terhingga kepada kita, bahkan hanya sekedar untuk menghitungnya pun kita tidak akan pernah bisa
Setelah menyadari semua ini, maka saat bangun di pagi saya berucap syukur kepada dengan penuh ketulusan atas kesempatan dan nikmat hidup yang telah Allah berikan maka pada hari itu saya merasakan kedamaian dan ketentraman dalam hidup dan saya menjadi begitu sensitive untuk merasakan nikmat Allah yang lainnya, kemudian kayakinan semakin menghujam dari diri saya tentang firman Allah dalam surat Ibrahim ayat 7 “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." Tidak menutup kemungkinan bahwa kegelisahan dan tidak adanya keteguhan dalam menentukan sikap yang selama ini saya alami adalah teguran dan azab kecil dari Allah karena saya tidak mensyukuri nikmat yang telah dianugrahkan-Nya kepada saya.

Melalui note yang berisi introfeksi dan evaluasi diri ini saya mengajak diri saya dan orang-orang yang menemui atau ditemui oleh note ini untuk terus meningkatkan rasa syukur terhadap nikmat yang telah Allah berikan kepada kita, karena bersyukur kepada Allah akan menghilangkan kegelisahan hati, memberikan energy yang lebih untuk menjalani kehidupan dan menaklukkan tantangan kehidupan, akan mengundang datangnya nikmat-nikmat Allah yang lainnya dan akan menghalangi datangnya siksaan dan azab Allah. “Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman ? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui”. (An-Nisaa’ ayat 1470) (Rasul Karim, S.Th.I)

read more

Mengenai Saya

Foto saya
Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Smart, happy

Saca Firmansyah

Wilayah Pengunjung